PALOPO| KATASATU.co.id – Budaya gotong royong, nyaris tenggelam seiring perkembang zaman modern dan hiruk pikuk dunia perkoataan saat ini. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi warga lingkungan Jl. Bitti dan Jl. Cempaka Kelurahan Balandai Kecamatan Bara Kota Palopo.
Dampak musim hujan, terlihat antusias warga saling bahu membahu membersihkan saluran air, yang menjadi pemicu terjadinya banjir, Jumat (14/2/2020).
Ketua Pemuda Keluarga Besar Lemo-Lemo, (KBLL) Lukman Jafar mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu wujud sinergitas sesama masyarakat.
“Harapannya budaya seperti ini tidak hanya terjadi dilingkungan kami, melainkan juga dapat teralisasi dilingkungan lain, khususnya diwilayah Kota yang dikenal dengan julukan kota hijau, jasa dan religi ini,” ungkapnya.
Lanjut lulusan Hukum Tata Negara IAIN Palopo itu menambahkan, budaya gotong royong yang kini hilang terbawa arus dunia tekhnologi, agar dihidupkan kembali.
“Dahulu tana luwu dikenal dengan budaya gotong royongnya, namun saat ini hilang akibat perkembangan zaman,” ungkap Lukman yang juga aktivis PMII Palopo itu.
Bhabinkamtibmas Balandai Polsek Wara Utara mengapresiasi warga yang masih membudayakan gotong royong.
“Ini salah satu wujud kerjasama, selain memberikan pesan keamanan kepada warga binaan” tutup Aiptu. Jafar.
Sementara itu, Kapolsek Wara Utara Iptu. Patobun mengatakan kerja bakti membersihkan lingkungan dapat merawat silaturahmi dan kemitraan antara Polri dengan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang bersih. (mr)