SAMARINDA – Komisi IV DPRD Kalimantan Timur menilai bahwa tantangan terbesar layanan kesehatan daerah saat ini bukan hanya soal alat medis atau ketersediaan tenaga, tetapi kemampuan tenaga kesehatan membaca kondisi psikologis pasien sebelum memberikan tindakan.
Wakil Ketua Komisi IV, Andi Satya Adi Saputra, mengatakan bahwa banyak keluhan publik yang muncul belakangan ini berkaitan dengan cara petugas berinteraksi, terutama ketika menghadapi pasien dalam kondisi tertekan atau keluarga yang sedang panik. Ia menekankan bahwa situasi emosional tersebut sering kali menentukan kualitas komunikasi di ruang pelayanan.
Menurutnya, dinamika itulah yang sering tidak tertangkap dalam prosedur standar. Tenaga kesehatan sudah dibekali teori etika profesi saat kuliah, tetapi praktik lapangan menuntut sensitivitas yang jauh lebih tinggi.

















