SAMARINDA – Upaya pemulihan fender dan pier Jembatan Mahakam I Samarinda memasuki fase penting setelah dua perusahaan pelayaran yang terlibat dalam insiden penabrakan PT BES dan PT Pelayaran Mitra Tujuh Samudera (PMTS) mulai menyelesaikan kewajiban mereka. Namun, bagi DPRD Kalimantan Timur, persoalan terbesar bukan semata pada siapa yang membayar kerusakan, melainkan bagaimana transparansi proses pemulihan ini dijalankan hingga tuntas.
Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Sabaruddin Panrecalle, menegaskan bahwa publik selama ini hanya mengetahui perselisihan soal tanggung jawab perusahaan, tetapi tidak banyak memahami bagaimana progres perbaikan dilakukan, siapa mengawasi, dan apa jaminan pengerjaan selesai tepat waktu. Ia menekankan bahwa proyek perbaikan ini adalah infrastruktur vital dan tidak boleh dilakukan setengah hati.
Menurut Sabaruddin, PT BES telah menuntaskan seluruh kewajibannya dalam perbaikan pier jembatan, sementara PMTS yang sebelumnya dinilai kurang kooperatif kini mulai menunjukkan progres signifikan setelah proses lelang perbaikan fender dinyatakan selesai dan kontraktor pemenang sudah bekerja.
“Kedua perusahaan sudah berada pada jalur yang semestinya. Tetapi yang paling menentukan bukan itu, melainkan kualitas pengerjaannya,” tegasnya, Selasa (3/12/2025).

















