SAMARINDA – DPRD Kalimantan Timur kembali mengingatkan pemerintah provinsi mengenai risiko serius ketergantungan ekonomi pada satu sektor, menyusul melemahnya pasar batu bara global yang kini turun drastis akibat merosotnya permintaan India dan China. Kondisi ini menciptakan tekanan berlapis bagi struktur ekonomi Kaltim yang selama puluhan tahun bertumpu pada komoditas tambang.
Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Firnadi Ikhsan, menilai situasi tersebut sebagai alarm keras bahwa Kaltim harus segera membangun mesin pendapatan baru yang lebih tahan guncangan. Ia menegaskan, ekonomi daerah tidak boleh dibiarkan terpukul hanya karena satu sektor mengalami perlambatan.
“Kita tidak bisa terus bertumpu pada batu bara. Ada potensi lain yang sebenarnya bisa menjadi motor pendapatan Kaltim,” ujar Firnadi saat ditemui di Gedung Utama B DPRD Kaltim, Jalan Teuku Umar Samarinda, Senin (1/12/2025).
Firnadi menyebut sektor perikanan dan perkebunan sebagai dua komponen yang paling siap dikembangkan. Dalam pengamatannya, produksi perikanan di Kaltim sudah melampaui kebutuhan daerah sehingga membuka peluang industri hilir yang lebih besar. Ia menyebut status swasembada perikanan sebagai modal kuat untuk mendorong ekspansi pendapatan baru.
