“Apa yang digagas Boedi Oetomo, Kartini dan para embrio bangsa, kemudian dirumuskan Bung Karno sebagai “jembatan emas”. Kemerdekaan dibayangkan Bung Karno sebagai sebuah “jembatan emas” yang akan membawa bangsa Indonesia menikmati kehidupan sejahtera, lahir dan batin di atas tanah sendiri,” ungkapnya.
Muh Saleh menambahkan, jika perjuangan yang dirintis lebih dari seabad lalu, berbeda dengan saat ini, dimana beragam tantangan dan peluang baru dengan kemajuan teknologi sebagai penanda zaman baru.
“Kebangkitan kedua merupakan momen terpenting bagi kita hari ini. Kita harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju “Indonesia Emas 2045,”pungkasnya.