Sayangnya, di jalur alternatif tersebut dikabarkan ribuan kendaraan terjebak macet, dikarenakan kondisi jalan yang sempit. Dan jalur alternatif ini menjadi satu-satunya akses dari Kota Palopo ke Luwu Utara, begitupun sebaliknya.
Untuk menembus jalur alternatif ini, dari Kota Palopo ke Luwu Utara dan sebaliknya, pengendara hanya bisa bersabar untuk mengantri hingga berjam-jam lamanya, bahkan sampai semalam.
Dikabarkan pula, salah satu jalur alternatif lain, kini lumpuh total akibat putusnya jembatan Porengan, yang dilintasi truk bermuatan lebih dari kapasitas beban pada jembatan kayu tersebut.
Menanggapi hal itu, Aktivis Lingkungan dan Kemanusiaan Abdul Rauf Ladewang sangat mengharapkan akan keseriusan pemerintah dan dinas terkait sehingga jalur tersebut dapat segera dilalui oleh kendaraan.
Menurut, Abdul Rauf, salah satu contoh dampak bencana sosial, akibat putusnya jembatan penghubung antara Kota Palopo dan Kabupaten Luwu itu, berdampak pada kebutuhan bahan pokok dan kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM).