“Itu berpotensi terjadi ketidakseimbangan situasi sosial yang dapat memicu hal-hal diluar kontrol, nalar sehat, karena sudah menyangkut kelangsungan hidup dan hajat hidup orang banyak, khususnya yang berada di Kabupaten Luwu, Luwu Utara, dan Luwu Timur,” ujar Abdu Rauf Ladewang.
Sementara itu, Camat Telluwanua Andi Baso Akbar yang dikonfirmasi melalui pesan singkat whatsapp, sekira pukul 18.30 Wita, Selasa (9/11/2021) oleh Tim Redaksi Katasatu.co.id, membenarkan penutupan jalur Trans Sulawesi akibat keretakan pada jembatan, namun menurutnya, ada jalur alternatif yang dapat digunakan.
“Selama ini jalan alternatif dari Kota Palopo ke Luwu Utara, dari Kelurahan Padang Lambe, Kelurahan Sumarambu dan Desa Tombang, kemudian dari Luwu, melalui jalur Lamasi dan masuk di Kelurahan Salubattang, tembus di Kelurahan Mancani,” katanya.
Selain keretakan pada jembatan, oleh keterangan Camat Telluwanua Andi Baso Akbar, juga ada 3 Kepala Keluarga (KK) yang kena dampak dari abrasi tersebut.
“Ada 3 KK dipinggir sungai kena abrasi, dan Alhamdulillah pihak Tarkim Propinsi Sulawesi Selatan, juga Kota Palopo sudah melakukan peninjauan. Dalam waktu dekat akan dibangun,” katanya