Emil menegaskan, kolaborasi antara pemerintah, komunitas adat, dan berbagai pemangku kepentingan sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan lestari.
“Dengan keterlibatan komunitas adat, pengelolaan sampah dapat lebih efektif karena berbasis pada nilai-nilai kearifan lokal yang sudah diwariskan secara turun-temurun,” ujarnya.
“ Diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang lebih terstruktur dan berkelanjutan di Kota Palopo, khususnya di komunitas adat Ba’tan,” pungkas Emil.