Peduli Kampung, Jebolan Universitas Amerika, DSP Dirikan Pabrik Gabah di Luwu Kapasitas 24 Ton Perjam

(Peletakan batu pertama pembangunan pabrik gabah berkapsitas 24 ton (gabah) per jam dengan dryer tahap awal sebesar 120 ton,di Desa Toddopuli, Kecamatan Bua Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Minggu, 28/11/2021. Foto : Istimewa)

Tana Luwu sebagai salah satu Zona Ekonomi Terpadu di Provinsi Sulawesi Selatan harus memberikan konstribusi besar atas produksi dan ketersediaan pangan terutama beras di Sulawesi Selatan, luas lahan kurang lebih 120.000 hektar dengan 2 kali tanam per tahun dengan rata-rata produktivitas 6,3 ton/ha menjadika Tana Luwu menjadi produsen gabah terbesar di Sulsel, 1.4 juta ton gabah per tahun diproduksi dari kahan-lahan sawah petani.

Produksi gabah yang sangat besar ini memerlukan dukungan industri yang besar pula dibagian hulu, namun sampai saat ini pabrik gabah yang ada di Tana Luwu belum mampu menyerap secara maksimal bahkan masih sangat kecil dibanding produksi gabah petani, hal ini menyebabkan sebahagian besar gabah-gabah hasil panen petani dikirim ke Kabupaten lain seperti Wajo, Sidrap dan Pinrang dan tentu ini tidak memberikan keuntungan maksimal bagi petani karena harga cenderung rendah, cenderung harga dikendalikan oleh para pedagang dari luar.

Kepedulian Bangun Daerah

Ir. Dewi Sartika Pasande, MSi, sebagai owner PT. Jas Mulia yang juga merupakan sosok Kebanggan Wija Tana Luwu yang telah sukses merintis berbagai bisnisnya, bukan hanya di Indonesia tetapi di luar negeri seperti Malaysia, Jepang, India dan beberapa negara di Eropa, seperti perhotelan, industri kelapa sawit hingga pabrik aspal terbesar di Asia Tenggara, akhirnya tergugah dan ikut merasa prihatin atas kondisi yang dialami petani padi di Tana Luwu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *