“Pada prinsipnya kita tetap memberikan pelayanan terbaik kepada Mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasinya di muka umum. Alhamdulillah sampai dengan kegiatan berakhir situasinya berjalan dengan aman dan lancar serta terkendali,” tutupnya.
Dalam aksi ini, Ada 29 Lembaga yang tergabung dalam Aliansi AMPERA Kota Palopo membawa beberapa tuntutan yakni, Menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, Mendesak pemerintah dan aparat hukum memberantas mafia migas, Menuntut penghapusan Keputusan Menteri Nomor 218 tahun 2022, Mendesak agar irjan dan BPH migas dicopot, Revisi Perpres Nomor 117 tahun 2021.
Kemudian, meminta pemerintah menunda proyek startegis nasional, Bangun industrialisasi nasional, Mendesak DPRD Palopo menolak kenaikan BBM subsidi dan keputusan menteri secara fraksi dan partai, Kemudian terakhir mengaktifkan satgas pengendalian inflasi dan pengawasan.