3. Mentadabburi Makna Dan Memahaminya Pada Saat Membaca Atau Mendengarkannya
أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَت َذَكَّرَ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ (ص: 29)
“Ini adalah sebuah Kitab yang Kami turunkan kepada Anda penuh dengan berkah agar mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran”. (Shad: 29)
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا (محمد: 24)
“ Maka apakah mereka tidak mendengarkan Al Quran ataukah hati mereka terkunci? ( Muhammad: 24 )
Tadabbur Al Qur’an dapat dilakukan dengan mengulangi ayat-ayat yang kita baca dan meresapinya ke dalam hati serta memikirkan maknanya dengan bacaan yang lambat. Tidak hanya hati yang mentadabburi, tapi fisik kita yang lain pun ikut bertadabbbur. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam merupakan contoh terbaik bagi kita dalam cara mentadabburi Al Qur’an, diriwayatkan ketika diturunkan surat Huud dan Al Waqi’ah sampai beruban rambut karena takut terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala.