Diketahui KUA-PPAS ini, merupakan langkah awal menentukan kebijakan keuangan daerah TA 2024 yang fokus pada kegiatan berorientasi produktif memiliki manfaat meningkatkan stabilitas darah, pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan penguatan kualitas SDM.
“Disamping itu, tak kalah pentingnya menurunkan angka kemiskinan yang sejalan. Kebijakan pusat menghapus kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, peningkatan investasi, dan pengendalian inflasi,” paparnya.
Dalam Struktur KUA/PPAS 2024, terdapat pendapatan daerah yang akan diproyeksikan menurun dibanding di 2023. Sedangkan target pendapatan di KUA/PPAS 2024 berkurang 4,42 persen disebabkan berkurangnya dana transfer pemerintah pusat.
“Belanja daerah mengalami penurunan sebesar 35,06 persen, sedang pembiayaan daerah dialokasikan untuk pembayaran pokok utang Pasar Besar, kebijakan pembiayaan baik dari sisi penerimaan terutama pemanfaatan Sulpa,” ungkap Walikota Palopo.
“Maupun dari sisi pengeluaran pembiayaan tetap mengacu peraturan yang berlaku sesuai kemampuan keuangan daerah secara rasional dengan prinsip prudential (kehati-hatian). Ringkisan KUA/PPAS APBD 2024 masih bersifat makro dan asumtif, sehingga membutuhkan pembahasan lebih lanjut,” pungkasnya. (*)