BONTANG — Malam yang seharusnya tenang berubah mencekam bagi Syirajuddin (53), warga Kelurahan Tanjung Laut Indah, Kecamatan Bontang Selatan. Saat hendak ke masjid untuk salat, Kamis (23/10/2025) malam, ia justru jadi korban serangan buaya.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.30 WITA di Jalan KS Tubun, Gang Arwana 1, RT 17, ketika air pasang sedang meninggi. Tanpa disangka, seekor buaya sepanjang dua meter muncul dari genangan air dan langsung menerkamnya.
“Buayanya tiba-tiba muncul dan menggigit kaki saya. Saya sempat memukulnya berkali-kali, tapi malah tangan saya ikut kena,” cerita Syirajuddin saat ditemui di rumah sakit.
Beruntung, naluri bertahan hidupnya membuat ia terus melawan. Setelah pergumulan singkat dengan hewan buas itu, ia akhirnya berhasil melepaskan diri dari gigitan.
Akibat serangan tersebut, Syirajuddin mengalami luka parah di kaki dan tangan, dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.
Ia menuturkan, kemunculan buaya di wilayah itu bukan hal baru. Warga kerap melihat hewan tersebut muncul di sekitar permukiman ketika air laut pasang.
“Biasanya cuma muncul di air saja, tapi baru kali ini sampai menyerang orang,” ujarnya.
Syirajuddin berharap pemerintah bisa memperhatikan kondisi lingkungan sekitar lokasi kejadian.
“Kalau jalannya bisa ditinggikan, mungkin air pasang tidak sampai ke jalan, jadi buaya tidak mudah naik ke darat,” harapnya.
Sementara itu, Murniati, istri korban, masih terlihat syok. Ia mengaku mendengar teriakan suaminya tak lama setelah menunaikan wudu. Tanpa pikir panjang, ia berlari ke luar rumah mencari sumber suara.
“Saya lihat buayanya besar sekali. Saya nekat menarik suami saya sampai buayanya melepaskan gigitannya,” ungkapnya dengan suara bergetar.
Warga sekitar kini diminta tetap waspada, terutama saat air laut naik. Kejadian ini menambah panjang daftar serangan buaya di kawasan pesisir Bontang yang kian sering dilaporkan warga. (*)

















