KUTIM — Nama Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, kembali menjadi sorotan setelah muncul kabar yang mengaitkannya dengan dugaan barter proyek senilai Rp600 miliar.
Nama seorang pria bernama H. Herman disebut-sebut sebagai pihak yang terlibat, sebagaimana diberitakan oleh beberapa portal, dan kemudian ramai beredar di media sosial seperti akun @lambekaltim yang mengutip xnews.id.
Menanggapi isu tersebut, Ardiansyah Sulaiman menegaskan bahwa informasi yang beredar tidak benar dan merupakan kabar miring.
Bupati Kutim itu memilih tidak memberikan penjelasan panjang. Ia hanya menekankan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.
“Hoaks,” ujar Ardiansyah singkat saat diwawancarai katakaltim, Kamis 13 November 2025 di kantornya di Sangatta.
Saat ditanya mengenai siapa sosok Haji Herman yang disebut-sebut dalam pemberitaan, Ardiansyah mengaku tidak mengenalnya.
“Tidak tahu siapa itu,” jawabnya sebelum meninggalkan lokasi.
Sebelumnya, isu dugaan barter proyek ini ramai diberitakan oleh beberapa media seperti fnn.co.id, Liputan Nusantara, serta akun media sosial @lambekaltim.
Kabar tersebut diduga berkaitan dengan dugaan utang politik antara Ardiansyah dan pihak investor yang disebut-sebut ikut mendukung pembiayaan kampanye Pilkada sebelumnya.
Tidak hanya nama Bupati yang terseret, tetapi juga Plt Bappeda Kutim Noviari Noor, Kabid Perencanaan Bappeda Marhadyn, bahkan Sekda Kutim Rizali Hadi ikut disebut-sebut dalam pemberitaan.
Hingga kini, selain Bupati Kutim yang telah memberikan penjelasan, belum ada pihak lain yang memberikan tanggapan atas isu tersebut. (*)

















