SAMARINDA – DPRD Kalimantan Timur menilai persoalan banjir Samarinda tidak akan pernah tuntas selama pemerintah belum menyentuh akar masalah di kawasan hulu Sungai Karang Mumus (SKM). Anggota Komisi III, Subandi, menegaskan bahwa penataan ruang di hulu sudah memasuki fase kritis akibat masifnya pembukaan lahan untuk permukiman.
Menurut Subandi, penyusutan area resapan di wilayah hulu yang mencakup Pampang, Tanah Datar, Marangkayu hingga Muara Badak membuat debit limpasan air semakin besar dan langsung menghantam kawasan Samarinda Utara setiap kali hujan deras.
Di sisi lain, upaya pemerintah menangani banjir dinilai masih berjalan dengan fokus yang berbeda. Pemkot Samarinda mengedepankan penanganan SKM sebagai langkah teknis paling mendesak, sementara Pemprov Kaltim mendorong pengerukan Sungai Mahakam karena pendangkalan sudah cukup parah.

















