“Pastinya akan membahayakan pengguna jalan umum, selain itu kegiatan itu juga jika sistem seperti itu tidak menjalankan aturan menambang yang benar, akan mencemarkan perairan laut Lampia sebab sediment pont tidak sesuai prosedur .” Sambungnya lagi.
Sebelumnya diberitakan para pegiat aktivis menyoroti aktifitas pertambangan PT PDS. Hingga mengadukan ke KLHK RI. Hal itu dilakukan Musa Karim, selaku aktivis Pengawas Independen Indonesia Wasindo Luwu Timur.
Musa Karim, dalam kesempatan saat tim yang turun terkait pengaduannya dirinya ikut memantau anggota dari Ditjen PPKL, KLHK yang melakukan peninjauan pada hari Selasa (19/7/2022) berapa pekan yang lalu.
“Saya selaku warga pribumi di Malili sekaligus pengurus Wasindo menyayangkan pihak perusahaan dan Dinas Lingkungan Hidup yang tidak datang seharusnya mereka hadir saya akan tunjukan bahaya yang dapat ditimbulkan aktifitas ini,” ungkapnya saat dilokasi, dikutip kembali berita yang sudah diterbitkan Kliksulsel.com sebelumnya.
Hingga berita ini diterbitkan awak media belum dapat tersambung terhadap Pos TNI Angkatan Laut yang bertugas di pelabuhan Waru-waru dan juga belum dapat tersambung ke pimpinan PT PDS tersebut.(ic/hae)