Asosiasi Petani Lada Loeha Raya Kembali Berseteru Dengan PT Vale Indonesia

Pohon lada milik Asosiasi Petani Lada Loeha Raya kembali berseteru dengan PT Vale Indonesia, di Loeha Raya, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Selasa 07 Mei 2024. Foto : Arisal

KATASATU.co.id – Asosiasi Petani Lada Loeha Raya kembali berseteru dengan PT Vale Indonesia, di Loeha Raya, Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Selasa 07 Mei 2024.

Perseteruan tersebut dipicu karena PT Vale Indonesia kembali melakukan pelatihan pendidikan. Padahal, sebelumnya pihak Asosiasi Petani Lada Loeha Raya dengan tegas menolak kehadiran perusahaan tambang nikel tersebut.

Menurut Ketua Asosiasi Petani Lada Loeha Raya, Yahya, perusahaan tersebut melakukan pelatihan pendidikan yang ditujukan untuk TK, SD, SMP, dan SMA guna meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para murid.

Kendati demikian, masyarakat setempat menegaskan bahwa manfaat jangka panjang dari pendidikan itu tidak dapat mengimbangi kerugian yang diakibatkan oleh aktivitas pertambangan nya.

“Bahkan dengan dikeluarkannya Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH), membuat kami merasa khawatir. Kami merasa cemas dengan berbagai tindakan dan strategi yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan,” ujarnya.

“Padahal kami, sebagai petani lada, telah mampu menyekolahkan anggota keluarga kami hingga tingkat sarjana. Bahkan, dalam satu rumah bisa terdapat 3-4 sarjana. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kebun merica bagi kami, masyarakat”, tambahnya.

Bacaan Lainnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *