Sementara itu, Danpos Rampi Pelda Muh.Ikbal mengungkapkan Kecamatan Rampi merupakan 1 dari 3 wilayah di Kabupaten Luwu Utara yang masuk wilayah terpencil, terisolir, rawan bencana dan rawan konflik, yang dapat dijangkau hanya melalui jalur darat dan udara.
“Jika kita menggunakan jasa penerbangan dengan pesawat kecil berkapasitas 12 orang, kami harus mengeluarkan uang ± RP. 500.000/orang dengan waktu tempu 15 s.d 20 menit, hal ini sangat membebani para prajurit khususnya Babinsa yang bertugas di wilayah tersebut,” ungkapnya.
“Untuk berhemat, kami memilih melalui jalur darat menggunakan sepeda mmotor dengan menempuh perjalanan ±84 Km sampai di Ibu Kota Kecamatan Rampi, Desa Onondowa. Itupun hanya dapat di jangkau dengan sepeda motor trail, sebab kondisi jalan yang sangat, sempit, berlumpur, mendaki dan penurunan yang ekstrim,” tutup Danpos Rampi Pelda Muh.Ikbal.