Salah satu infrastruktur yang menjadi sorotan adalah Bendung Radda yang berfungsi mengairi lebih dari 1.000 hektare lahan persawahan. Meski bangunan bendung masih berdiri kokoh, banjir bandang mengakibatkan perubahan alur sungai karena gerusan air yang kuat, sehingga mengganggu sistem irigasi. Selain itu, beberapa bendung lain seperti Bendung Noling dan Bendung Lamasi juga mengalami kerusakan serupa.
“Kami berharap Kementerian Pertanian dapat memprioritaskan perbaikannya demi menjaga produktivitas pertanian masyarakat,” kata Patahudding dalam forum tersebut.
Ia juga menyampaikan komitmen Pemerintah Kabupaten Luwu dalam mengembalikan kejayaan komoditas kakao, yang pernah menjadi primadona daerah sekitar dua dekade lalu.