“Kerusakan pada jembatan yang putus itu, sebenarnya ada lagi jembatan alternatif yang di buat oleh Pemerintah Desa Malela, akan tetapi masyarakat mengatakan jauh, bahkan sunyi, sehingga nekat memilih menggunakan jembatan yang tinggal bentangan besi, yang sangat beresiko putus goyang dan hanyut,” kata Serma Ilhamsyah.
“Jembatan yang telah viral itu, rusak diakibatkan banjir bandang pada tahun 2020 lalu, jarak jembatan yang viral ini dengan jembatan gantung alternatif bekisar 1 kilo meter (KM) dan ada juga jembatan permanen yang bisa dilalui Roda 4 sekira 2, 3 KM namun warga, termasuk anak sekolah, dengan pertimbangan dekat sehingga nekat melintasi jembatan tersebut, yang sangat beresiko, jika terjatuh, pastinya akan hanyut dibawa arus air sungai yang lagi pasang akibat cuaca hujan.” sambungnya.