“Selama ini kami sudah melantik 13 Bapena, terakhir di Kabupaten Luwu. Akan tetapi yang bisa membuat kegiatan Bapena pertama adalah Kota Palopo. Ini membuktikan bahwa ada semangat yang luar biasa,” tuturnya.
Abdul Rahmat menjelaskan bahwa tenaga kesehatan paling banyak adalah perawat. Hal itu dibuktikan dimana ada bencana yang pertama hadir adalah perawat.
“Olehnya itu diperlukan sebuah tempat yang kuat untuk menampung orang yang punya jiwa perencanaan yang tinggi, karena tidak semua perawat punya panggilan untuk diterjunkan ke tempat bencana,” jelasnya.
“Kita harapkan Kota Palopo ini tumbuh menjadi sebuah Kota atau DPD Kota yang bersumber daya, yang bisa menjadi pemangku untuk Kabupaten-kabupaten yang ada disekitarnya,” tutup Ketua DPW PPNI Sulsel, Abdul Rahmat. (**)