Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menegaskan MQK bukan sekadar perlombaan membaca kitab, melainkan forum silaturahmi ulama, santri, dan akademisi lintas negara.
“Merawat lingkungan dan menjaga perdamaian adalah tema kita. Hal ini berkaitan dengan tantangan perubahan iklim dan persoalan perang yang harus segera diakhiri. Lebih dari sekadar membaca, santri diharapkan mampu memahami secara mendalam serta menerapkannya dalam konteks keumatan,” tegas Menag.
Kehadiran Bupati Luwu menjadi bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap peran pesantren dalam mencetak generasi berilmu dan berdaya saing global.