“Pesantren bukan hanya tempat belajar, tetapi pusat lahirnya gagasan besar bagi bangsa. Saya berharap para santri yang mengikuti MQK dapat menjadi agen perubahan yang membawa semangat keilmuan, kepedulian lingkungan, dan perdamaian ke tengah masyarakat,” ujar Patahudding.
Pembukaan MQK turut dihadiri Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Wakil Gubernur Maluku Utara H. Sarbin Sehe, sejumlah bupati lingkup Sulsel, pejabat Kementerian Agama, Wakil Ketua Umum Pesantren As’adiyah AGH Kamaluddin Abunawas, ulama lintas negara, serta dewan hakim dan peserta dari dalam maupun luar negeri.