Puncak acara menampilkan Grand Final lomba menyanyi yang diikuti 12 finalis terbaik. Selain itu, ditampilkan pula pagelaran hasil cipta musik dan tari bertajuk Wija To Luwu, karya peserta Workshop Seni Pertunjukan Disparbud Luwu.
Tarian Wija To Luwu mengangkat kisah generasi Sawerigading dan keturunan Batara Guru di Tana Luwu. Pertunjukan ini memadukan elemen tradisi Pajjaga Lili’ Ulu Salu dan Pajjaga Bone Balla yang dikembangkan menjadi karya kreasi baru yang inovatif. Tarian tersebut dibawakan oleh penari-penari perempuan muda sebagai penerus Wija To Luwu, menghadirkan nuansa kolaborasi lintas bidang seni dalam satu kesatuan pertunjukan budaya.
Produksi tari ini digarap oleh Bidang Kebudayaan Disparbud Luwu dengan melibatkan sejumlah seniman daerah, yakni, Penata Tari: Fey Farhan, S.Sn., M.Sn, Penata Iringan: Sanggar Seni Al Farabi, Lagu: Iqbal Lagaligo
Narasumber Tari: Hartono (Sanggar Seni Ulu Salu) dan Andi Putri Abdullah, S.Sn. (Sanggar Seni Maddika Bua)
Melalui Pentas Seni Bulan Merdeka, Pemerintah Kabupaten Luwu berharap semangat berkesenian dan kecintaan terhadap budaya daerah semakin tumbuh di tengah masyarakat, sekaligus memperkuat identitas budaya Luwu dalam bingkai peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.