Dirinya merasa tidak ada perbedaan dalam metode pembelajaran, di mana penyandang disabilitas tetap dapat berpartisipasi secara penuh.
“Saya menjalani Pendidikan sama seperti dengan teman-teman lain. Pola Pendidikan dan pembinaan di SPN telah mendukung penyandang disabilitas seperti saya agar bisa menyerap semua materi yang diberikan. Saya merasa sama seperti mereka. Saya sangat bangga bisa berlatih dan belajar dengan teman-teman di sini. Saya berharap bisa menjadi Polisi yang professional dan bisa menyumbangkan skill saya untuk institusi Polri,” harapnya.
Sementara itu Komisioner Komisi Nasional Disabilitas, Eka Prastama, menyambut baik langkah Polri yang memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk bergabung menjadi anggota kepolisian.
Menurutnya, inisiatif ini memberikan rasa percaya diri bagi individu dengan keterbatasan fisik dan membantu mengatasi stigma diskriminasi di dunia kerja.
“Ini satu komitmen lembaga memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas bekerja di institusi Polri. Yang kedua juga ini bagus untuk melawan stigma diskriminasi bahwa yang selama ini kayaknya susah ini kerja di Polri ternyata terbuka. Ini salah satu hal yang sangat kami apresiasi ya,” ungkap Eka Prastama.
Eka Prastama berharap agar rekrutmen untuk penyandang disabilitas terus diperluas dan disosialisasikan secara lebih masif, sehingga semakin banyak generasi muda dengan keterampilan dan kemampuan yang memadai dapat bergabung dengan Polri di masa mendatang.

















