HEADLINE NEWSHUKRIMPALOPOPOLRES PALOPO

Dalam Kondisi Mabuk Terduga Pelaku Pembunuhan Feni Ere Kelabui Penyelidikan Polisi Selama 1 Tahun

×

Dalam Kondisi Mabuk Terduga Pelaku Pembunuhan Feni Ere Kelabui Penyelidikan Polisi Selama 1 Tahun

Sebarkan artikel ini

PALOPO | KATASATU.co.id – Sejak dilaporkan hilang ke kantor polisi oleh kerabat keluarga korban pada Februari 2024 lalu, tepat hari Jumat 7 Februari  2025 lalu, ditemukan tengkorak oleh masyarkat di tengah hutan lindung, area lokasi wisata air terjun Batu Dewa KM 35 Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara, Kota Palopo Sulawesi Selatan (Sulsel).

Mendapat informasi akan adanya penemuan tengkorak, aparat kepolisian Polres Palopo bersama masyarakat kemudian mendatangi lokasi yang dimaksud, kemudian melakukan identifikasi dan rangkaian penyelidikan untuk mengetahui siapa pelaku dan apa motifnya.

Selama proses penyelidikan, dari berbagai elemen masyarakat bersama-sama melakukan demonstrasi mendesak Polres Palopo untuk mengungkap secara terang dan transparan kasus tersebut. Isu-isu liar yang tidak dapat diertanggungjawabkan kebenarannya mulai bermunculan, spekulasi dan analisa publik menduga-duga jika pelakunya adalah orang dekat.

Dengan kemampuan analisa dan bantuan Resmob Polda Sulsel, pada hari Jumat 21 Maret 2025 Kapolres Palopo AKBP Safi’I Nafsikin memimpin langsung konfrenasi pers, dimana fakta-fakta yang diungkapkan dan diperlihatkan jauh dari spekulasi kebanyakan orang, tidak ada yang menyangka jika saat ini yang diduga tega melakukan perkosaan dan pembunuhan tersebut, adalah orang yang pernah bekerja di rumah korban sebagai tukan plafon.

“Motifnya ini pelaku merasa suka sama korban, kemudian berusaha untuk  ingin membawa lari korban tersebut,” ungkap Kapolres Palopo.

“ Berdasarkan keterangan yang bersangkutan, pernah kerja sebagai tukang plafond dan juga kenal sama korban, sehingga pada saat itu dalam kondisi habis mabok minum ballo disekitar lokasi, kemudian berusaha masuk kerumahnya karena melihat korban ada rumahnya. Pelaku kemudian masuk lewat tembok belakang, manjat dan melakukan upaya perkosaan, karena pelaku khawatirkan korban berontak  di lakukan upaya pembunuhan,” sambung Kapolres Palopo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *