“Setiap pembangunan harus memperhatikan koefisien wilayah hijau. Kota yang sehat adalah kota yang mampu bernapas melalui ruang terbuka hijaunya,” ujarnya.
Usai diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman pohon Ketapang Kencana dan Tabebuya Kuning di area Kampus 2 UMPalopo. Kedua jenis tanaman dipilih karena adaptif terhadap iklim perkotaan dan memiliki nilai estetika. HMTPWK juga membagikan bibit jeruk kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi dan upaya mendorong budaya bercocok tanam di rumah.
Ketua Panitia, Yelwan U. Mangkayokon, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan tersebut.
“Peran perencana tidak berhenti pada konsep, tetapi juga aksi nyata. Menanam pohon adalah simbol komitmen kami untuk Palopo yang lebih hijau dan berketahanan,” ungkapnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Fakultas Sains dan Teknologi UMPalopo dalam mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan ke dalam kurikulum, riset, dan pengabdian masyarakat, sekaligus menumbuhkan kesadaran ekologis mahasiswa sebagai calon perencana masa depan.
