Rencana pembangunan fasilitas renang internasional tersebut diklaim bertujuan mendukung pembinaan atlet renang Kaltim serta menyediakan fasilitas olahraga yang lebih layak bagi warga. Meski demikian, DPRD menggarisbawahi bahwa setiap program fisik harus diuji kembali relevansinya dengan kebutuhan prioritas dalam APBD Kaltim yang hanya berada di kisaran Rp15,15 triliun.
Di sisi lain, Salehuddin menilai penguatan sarana olahraga tetap menjadi kebutuhan jangka panjang. Namun ia menekankan bahwa Pemprov seharusnya mempertimbangkan alternatif lain, seperti memaksimalkan kolam renang yang sudah ada di GOR Segiri maupun Palaran. Renovasi dan peningkatan kualitas fasilitas eksisting disebut bisa menjadi opsi yang lebih rasional.
“Pertimbangan seperti itu penting, karena semuanya kembali pada daya dukung keuangan daerah,” katanya.

















