DPRD juga meminta Pemprov memastikan bahwa proyek tersebut memiliki dampak ekonomi yang jelas. Selain mendukung pembinaan atlet, keberadaan kolam renang internasional diharapkan dapat berfungsi sebagai aset daerah yang mampu menghasilkan pemasukan baru.
“Kalau memang dibangun, fasilitas itu harus benar-benar memberi manfaat, termasuk potensi menambah PAD,” ucap Salehuddin.
Dengan tekanan fiskal yang meningkat dan banyaknya kebutuhan prioritas, DPRD Kaltim mendorong Pemprov mengambil langkah hati-hati. Setiap keputusan investasi besar, terutama pembangunan fasilitas olahraga, diminta berbasis kajian menyeluruh dan proyeksi anggaran yang realistis.(Adv)

















