Ia menjelaskan bahwa narkoba bisa meningkatkan dopamin hingga lebih dari lima kali lipat dari produksi normal, sehingga membuat penggunanya cepat terjebak dalam ketergantungan. Pola serupa juga terjadi pada judi online dan konsumsi pornografi yang memicu ledakan dopamin secara singkat, namun menciptakan kecanduan jangka panjang.
“Judi online itu menipu otak. Menang sedikit, ingin menang lagi. Kalah, tetap penasaran. Banyak yang bilang kecanduannya bahkan lebih berat daripada narkoba,” ujarnya.
Andi menilai derasnya paparan digital membuat generasi muda berada pada risiko yang jauh lebih besar dibanding dekade sebelumnya. Akses internet yang cepat, konten yang tidak terfilter, dan platform yang mudah dijangkau membuat pencegahan harus dilakukan dengan pendekatan lebih agresif.

















