Gotong Royong Tradisi yang Bertahan, Dibalik Duka dan Air Mata Pasca Gempa di Selayar

Warga Selayar bergotong royong membangun kembali rumah, pasca terjadinya bencana gempa bumi berskala 7,5 SR yang pada hari, Selasa, 14 Desember 2021 lalu. Foto : Andi Fadli, diabadikan pada hari Senin 11 April 2022.

SELAYAR — Memindahkan dan membangun rumah dengan gotong royong, merupakan satu dari sekian banyak kebiasan, adat dan tradisi masa lampau, yang pernah tumbuh turun temurun di tengah-tengah lingkungan kehidupan masyarakat, di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.

Tradisi yang dulunya merupakan ciri khas kebersamaan masyarakat di Bumi Tanadoang, terkhusus di daerah pedalaman terpencil daratan Pulau Selayar.

Sayang, seiring berjalannya waktu, gambaran solidaritas, kekompakan, dan kebersamaan itu, perlahan mulai tergerus oleh perputaran roda zaman.

Beruntung, karena nilai-nilai kearifan lokal itu, rupanya masih menyimpan akar, sehingga masih biasa dijumpai di sejumlah titik-titik tertentu, di wilayah pedalaman terpencil, yang dulu populer dengan sebutan penghasil jeruk manis itu.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *