SAMARINDA – Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, mengingatkan pemerintah provinsi agar tidak terjebak pada angka besar APBD 2026 yang ditetapkan sebesar Rp15,15 triliun. Menurutnya, nilai tersebut hanya bersifat teoritis, karena kemampuan serapan anggaran Kaltim dalam beberapa tahun terakhir stabil di kisaran 90 persen. Artinya, realisasi belanja diperkirakan tidak akan menyentuh nilai penuh.
“Anggarannya memang Rp15 triliun lebih, tapi realisasinya tidak sampai sebesar itu. Rata-rata serapan hanya sekitar 90 persen, jadi estimasinya sekitar Rp14 triliun,” tegas Hasanuddin, Sabtu (6/12/2025).
Namun, ia menekankan bahwa isu utamanya bukan sekadar gap antara angka penetapan dan realisasi. Yang lebih penting, kata dia, adalah bagaimana pemerintah memanfaatkan ruang fiskal yang semakin menyempit akibat penurunan pendapatan daerah yang mencapai hampir Rp6 triliun. Kondisi itu membuat APBD 2026 harus dirancang dengan prioritas yang lebih tajam dan selektif.
