KUBAR — Masih terdapat 30 kampung di 9 kecamatan di Kutai Barat (Kubar) yang belum tersambung dengan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Hal ini disampaikan Bupati Kubar, Frederick Edwin, dalam Rapat Paripurna Istimewa memperingati Hari Jadi Kabupaten Kubar ke-26, yang digelar di Gedung DPRD, Selasa (4/11/2025).
Menurut Frederick Edwin, saat ini 164 kampung/kelurahan atau 87 persen wilayah di Kubar sudah menikmati aliran listrik PLN. Sementara 30 kampung lainnya atau 13 persen masih belum teraliri.
“Kami terus berkoordinasi dengan PLN agar penyediaan listrik beserta fasilitas pendukungnya dapat dipercepat,” ujarnya.
Bupati juga menyampaikan perkembangan layanan internet di Kubar. Dari total kampung/kelurahan, 103 wilayah atau sekitar 53 persen sudah terjangkau jaringan internet.
Namun, 45 kampung (23 persen) masih memiliki jaringan internet yang lemah, sementara 46 kampung (24 persen) mengalami blank spot, yakni sama sekali tidak memiliki akses internet.
Pemkab Kubar terus berupaya mengatasi masalah blank spot ini dengan menyediakan akses internet dan pembangunan Base Transceiver Station (BTS).
“Sebanyak 46 kampung di 12 kecamatan masih blank spot. Kami secara intensif berkomunikasi dengan kementerian terkait karena hal ini termasuk kewenangan pemerintah pusat,” jelas Frederick Edwin.
Selain listrik dan internet, cakupan layanan air bersih melalui jaringan perpipaan PDAM di Kubar hingga 2024 baru mencapai 39,19 persen dari total 186.581 jiwa. Sisanya memanfaatkan sistem penyediaan air minum pedesaan, air permukaan, maupun air tanah.
Pada 2025, Pemkab Kubar membangun jaringan pipa distribusi PDAM sepanjang 45 kilometer.
Dalam rangka HUT Kubar ke-26, pemerintah juga memberikan subsidi pembangunan Sambungan Rumah (SR) untuk 1.000 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 17 kampung. (*)

















