Terjun langsung ke lokasi, Ketua Umum Cevorum, Dicky Aprizal, menjelaskan bahwa pengambilan data dilakukan untuk mengantisipasi pergeseran tanah yang berpotensi menutupi aliran sungai di bagian hulu.
Hal ini dikhawatirkan dapat berdampak negatif bagi masyarakat, khususnya di wilayah Tandung hingga hilir.
“Dalam perjalanan yang berjarak 11 km dari pusat kota, saya bersama tim berhasil mengambil data titik koordinat dan foto anak sungai. Kami menemukan 10 anak sungai, di mana 3 di antaranya berpotensi merusak akses jalan akibat pengikisan air,” ungkap Dicky.

















