PALOPO | KATASATU.co.id – Sebuah organisasi bernama Garis Merah (GM) Luwu Raya menyerukan aksi unjuk rasa terhadap sebuah usaha biliard di Kota Palopo, namun aksi yang direncanakan tersebut tak jadi terlaksana meski tuntutan sudah diumumkan.
Belakangan muncul dugaan bahwa seruan aksi ini hanyalah dalih untuk meminta imbalan sebesar Rp12 juta kepada pemilik usaha agar demonstrasi tidak digelar.
Dugaan pemerasan berkedok demonstrasi ini pun memicu reaksi keras dari pihak Gerakan Aktivis Mahasiswa (GAM) Luwu Raya.
Jenderal Komando Wilayah GAM Luwu Raya, Wawan Kurniawan menyatakan kekecewaan dan kemarahan atas tindakan tersebut. Mereka menegaskan bahwa aksi itu bukanlah inisiatif dari organisasi nya, melainkan kelompok lain yang menggunakan nama GM Luwu Raya.
Meski nama kedua organisasi ini mirip, GAM Luwu Raya merasa perlu meluruskan bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan kegiatan yang diwarnai dugaan pemerasan itu.
“Fenomena tersebut merupakan penghianatan terhadap prinsip idealisme yang dimiliki oleh kaum cendikiawan atau mahasiswa dan tentunya perbuatan tersebut sangat mencoreng gerakan moral mahasiswa terkhususnya di Kota Palopo,” ungkap Wawan, Sabtu 26 Oktober 2024.