Meski nama kedua organisasi ini mirip, GAM Luwu Raya merasa perlu meluruskan bahwa mereka tidak ada hubungannya dengan kegiatan yang diwarnai dugaan pemerasan itu.
“Fenomena tersebut merupakan penghianatan terhadap prinsip idealisme yang dimiliki oleh kaum cendikiawan atau mahasiswa dan tentunya perbuatan tersebut sangat mencoreng gerakan moral mahasiswa terkhususnya di Kota Palopo,” ungkap Wawan, Sabtu 26 Oktober 2024.
Lebih lanjut Wawan menegaskan bahwa gerakan mahasiswa sejatinya lahir untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat dengan niat yang tulus, bukan untuk mencari keuntungan pribadi.
Ia khawatir tindakan seperti ini dapat merusak citra mahasiswa di mata publik dan mengikis kepercayaan masyarakat terhadap gerakan mahasiswa.

















