KATASATU.co.id – Pengusaha Pertashop yang tergabung dalam Serikat Pengusaha Retail Indonesia Minyak dan Gas (Sprindo Migas) temui DPRD Wajo, pada Senin 18 Maret 2024.
Hal tersebut dilakukan Sprindo Migas, guna menyampaikan keresahannya kepada DPRD Wajo terkait kondisi usaha mereka yang terancam gulung tikar akibat kalah harga dengan pengecer bensin eceran.
Salah satu pengusaha pertashop asal Kecamatan Bola, Ari Wibowo mengatakan jika harga bensin di pertashop jauh lebih mahal dibandingkan pengecer bensin.
Selain itu, pertashop hanya bisa menjual BBM non subsidi atau pertamax yang harganya lebih mahal Rp. 3.500 perliter dari pertalite pengecer.