“Kurang lebih 23% anak lahir dengan kondisi sudah stunted, akibat ibu hamil sejak masa remaja kurang gizi dan anemia. Stunting meningkat pada usia 6-23 bulan, agar tidak terjadi anak harus diberi protein hewani pada makanan pendamping ASI (MP-ASI) yg mulai diberikan sejak usia 6 bulan,” pungkasnya.
Sementara itu, Pengelola Gizi Unicef Wilayah Sulsel, Nike Frans mengungkapkan bahwa dalam pencegahan stunting pada anak, terdapat 3 (Tiga) kunci yang dapat diterapkan.
“Pertama, ibu hamil harus rutin minum tablet penambah darah setiap hari, serta memakan makanan bergizi seimbang dengan protein hewani, dan rutin memeriksakan kehamilan di fasilitas kesehatan,” ungkapnya.