Firmanza juga menambahkan, telah dialokasikan anggaran sebesar 33 miliar pada tahun anggaran 2024 yang tersebar di 12 perangkat daerah Kota Palopo.
“Adapun capaian penurunan stunting di Kota Palopo pada tahun 2023 berdasarkan data SKI sebesar 25,5%, sedangkan untuk capaian E-PPGBM sebesar 1,98% atau sebanyak 228 kasus pada bulan Agustus 2023. Untuk saat ini di 78 kasus stunting. Terjadi penurunan sebanyak 150 kasus stunting,” jelasnya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Palopo, Asrul Sani, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Kepala BKKBN RI di Kota Palopo.
“Percepatan penurunan stunting telah menjadi agenda nasional. Perlu diketahui bahwa data terakhir tersisa 78 kasus stunting di Kota Palopo, dan bahkan ada 12 kelurahan yang Zero Stunting,” kata Asrul Sani.
Hal ini, kata Asrul, berkat kolaborasi dan kerja sama semua pihak. Semua ini dilakukan, kata Asrul, karena menyangkut generasi kedepan bangsa Indonesia.
“Maka dari itu penurunan stunting merupakan program utama selain inflasi. Kami berharap ke depannya Kota Palopo dapat menzerokan stunting. Selaku Pemerintah Kota Palopo kami juga berharap bahwa bapak kepala BKKBN RI dapat selalu memberikan arahan dan bimbingan terkait dengan hal ini,” jelasnya.