“ Dari upaya penyelidikan ini, kami berterima kasih kepada keluarga korban dan masyarakat sekitar yang telah memberikan informasi terkait pelaku, yang telah melakukan pemerkosan dan pembunuhan secara berencana. Tanpa bantuan masyarakat tidak mungkin kami bisa melakukan upaya pengungkapan ini,” ucap kapolres Palopo.
Pada konfrensi pers tersebut, Kapolres Palopo menyebutkan, bahwa, untuk menyesuaikan data dan informasi terkait dengan kasus kematian Feni Ere guna mengungkap terduga pelakunya, aparat kepolisian telah memeriksa dan mengambil keterangan 25 orang saksi.
“ Kami melakukan kesesuain informasi di lapangan dengan data yang kami miliki, dan hasil pemeriksaan kurang lebih 25 orang saksi, baik dari klaster pacarnya, dari klaster teman-teman kerjanya, internal keluarganya, serta dari klaster masyarakatnya, sehingga dari hasil pemeriksaan itu, kami yakini, ada satu klaster, ya itu, kelompok vespa, yang ada disekitar masyarakatnya, dimana pasca kejadian itu menghilang, sehingga tim penyelidik fokus kepada orang tersebut, dan melakukakan pengejaran,” terang Kapolres Palopo AKBP Safi’I Nafsikin.
“alhamdulillah dalam proses pengejaran itu kami cocokkan kembali data yang sudah kami pegang dengan keterangan-keterangan saksi-saksi, sehingga mengarah dan mengerucut, dan barang bukti yang kita temukan di tempat kejadian perkara (TKP) ada mobil, ada sidik jari yang tertinggal, kemudian kita ambil dan tim lab lakukan analisa, dan ternyata klaster tersebut salah satu orang yang masuk bergabung di kelompok vespa,” ucap Kapolres Palopo
“ ada kemiripan di delapan titik TKP, dari pengambilan sidik jari yang ada di plat nomer, sehingga dari pendekatan crime scientific investigation (penyelidikan ilmiah kejahatan) kami menduga bahwa kemiripan ini adalah pelaku yang diduga melakukan pembunuhan, sesuai dengan pasca kejadian pembunuhan pada hari itu juga,” sambungnya.