“Masuknya ritel modern hingga ke dataran tinggi jelas tidak lepas dari koordinasi dengan pemerintah. Kami masih bertanya-tanya bagaimana sikap dinas terkait dan DPRD Gowa terhadap fenomena ini—apakah mereka tutup mata, atau justru ikut memuluskan izin pembangunan tersebut,” tegas Nurhidayatullah.
Ia menambahkan, salah satu wilayah yang kini menjadi sasaran pembangunan toko ritel modern adalah Kecamatan Parangloe.
Dirinya berharap agar Pemkab Gowa dan DPRD Gowa lebih memperhatikan keberlangsungan pelaku usaha lokal dan UMKM di wilayah tersebut.
“Kecamatan Parangloe juga menjadi target pembangunan Alfamart. Kami berharap pemerintah tidak hanya berpihak pada investor besar, tetapi juga melindungi pelaku usaha lokal yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat,” tutup aktivis asal Parangloe itu. (*)