“Kenapa baru sekarang, karena saya inginkan pelaksanaan konfrensi berjalan damai, kita tidak mau ada kegaduhan saat konfrensi berlangsung, kita ada jalur penyelesaian upaya kedalam yakni membuat laporan sesuai fakta yang ada di lapangan, kita serahkan ke Dewan Kehormatan, untuk verifikasi dan evaluasi agar tidak ada lagi kebijakan yang kesannya mengada-ada,” tutup Dedy Ariyanto.
Sebagai perbandingan keputusan unsur pimpinan sidang konfrensi PWI Luwu Raya Toraja dengan konfrensi PWI di beberapa daerah lainnya. Dedy memberikan beberapa data yang menurutnya berdasarkan situs resmi PWI Pusat dan pemberitaan teantang pelaksanaan konfrensi di beberapa daerah, yang didalamnya melibatkan Abdul Manaf Rahman Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Sulsel, ikut berperan dan mengikuti pelaksanaan konfrensi PWI daerah/kabupaten kota.
“ kita lihat dari pemberitaan dan situs resmi PWI Pusat, misalnya ketua terpilih terdaftar sebagai Anggota Biasa PWI sejak 21 Desember 2020 berdasarkan situs resmi PWI Pusat, kemudian berita online pelaksanaan Konfrensi PWI Pinrang pada 9 Oktober 2021, na, jika dilihat dari usia keanggotaan belum cukup satu tahun, ini berdasarkan situs resmi PWI Pusat,” kata Dedy