Selain itu, Komisioner Divisi Teknis dan Penyelenggaraan KPU Kota Palopo mengatakan alasan kegiatan simulasi tersebut diadakan di Kecamatan Telluwanua juga sebagai bentuk sosialisasi untuk mendongkrak partisipasi pemilih dalam memberikan hak pilihnya saat pilkada nanti.
“Kenapa kami membawa simulasi ke daerah Telluwanua ini, disamping kita simulasi pemungutan dan perhitungan suara, kita juga berharap ini berefek sosialisasi terhadap masyarakat sehingga bisa mendongkrak partisipasi pemilih khususnya di kecamatan Telluwanua ini,” ungkapnya.
Sementara untuk simulasi kerusuhan, Muhatzir menungkapkan bahwa simulasi tersebut tidak diadakan. Kendati demikian, demi menjaga keamanan Pilkada kota Palopo, pihaknya terus berkoordinasi aktif kepada aparat keamanan seperti TNI dan Polri.
“Simulasi kerusuhan tidak diadakan, namun antisipasi akan dikoordinasikan secepatnya dengan pihak keamanan. Sampai saat ini tidak terdapat masalah dalam simulasi ini,” pungkasnya.
Pada simulasi tersebut, KPU Palopo menyediakan tiga bilik suara, satu bilik suara untuk disabilitas, dan dua kotak suara.