Zulkarnaen, mengungkapkan jika PT. BMS nantinya tidak melakukan penampangan diKabupaten Luwu melainkan pabrik yang dibangun untuk mengolah biji nikel dari Kabupaten Kolaka.
“Untuk pengangkutan dari kolaka melalui laut dan kita sementara membangun fasilitas flyover sehingga tidak mengganggu aktifitas dijalan poros Palopo-Makassar. Sumber air diambil dari Lekopini sejauh 8 KM, pembangunan bendung dan jalur pipa sudah mencapai progres 20 persen,” ungkapnya.
Sementara itu, H Suhaeli mengatakan hasil produksi dari pabrik ini sangat dicari-cari oleh dunia, sehingga nantinya pabrik tersebut akan membutuhkan pekerja yang banyak.

















