Namun dalam perkembangannya, dari 9 orang tersebut, dua orang diantaranya mengundurkan diri karena tidak mampu meneruskan perjuangan. Mundurnya 2 orang anggota lantas tidak membuat mereka berkecil hati, bahkan menjadi pemicu semangat bagi untuk terus berjuang karena ini panggilan nurani bukan panggilan harta maupun jabatan.
“Oleh karena itu, kepada seluruh alumni, kalian adalah perwakilan kami atau agen-agen budaya Luwu di masa mendatang, terutama dalam lingkungan keluarga, sahabat kita, orang-orang terdekat, di sekolah, di kantor-kantor dan dimanapun kita berada, disanalah tempat kita untuk mengabdikan apa yang telah kita pelajari di Sekolah Budaya Luwu,” tambahnya.
Mereka menyadari, Apa yang SBL berikan tidak seberapa, tidak bisa dinilai, tetapi itu akan bermakna jika mampu membesarkannya ditengah-tengah kehidupan masyarakat
“Kalau bukan kita, sapa lagi yang akan meneruskan nilai-nilai luhur budaya kita”, tutur Sharma Hadeyang
Sementara itu, Maddika Bua, Andi Syaifuddin Kaddiraja Opu To Sattiaraja mengatakan bahwa semua elemen, baik itu pemerintah daerah, pihak swasta maupun masyarakat agar dapat mendukung perkembangan Sekolah Budaya Luwu