Menag menegaskan, perubahan status harus diikuti perubahan manajemen. “Jika standar IAIN cukup dengan leadership, maka di UIN, rektor harus menjadi leader sekaligus manajer. Universitas juga harus bertransformasi menjadi lembaga moral dan dakwah, bukan sekadar institusi akademik,” tegasnya.
Menurutnya, UIN tidak hanya mencetak ilmuwan, melainkan cendekia yang mampu menguasai ilmu sekaligus mengamalkannya sehingga memberi resonansi positif bagi masyarakat.
Puncak acara ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Menag, didampingi sejumlah pejabat, sekaligus penandatanganan prasasti peresmian Klinik Pratama UIN Palopo.