Poros dunia sedang bergeser yang diawali dari pembersihan dapur ekonomi. Dan mengapa harus dimulai dari mengganti Menteri Keuangan?
Indonesia dan Nepal menjadi dua negara pertama yang sudah terlihat menunjukkan komitmennya kepada Cina dan Rusia. Menteri keuangan bukan sekadar pejabat.
Posisi menteri keuangan adalah kunci. Dialah yang mengendalikan uang negara. Dialah yang berhubungan dengan lembaga keuangan internasional. Dari kursi inilah arah belanja, hutang dan kebijakan fiskal diputuskan.
Selama puluhan tahun, banyak negara berkembang tunduk dan dipaksa diarahkan mengikuti resep ekonomi dari IMF dan Bank Dunia. Mereka menjanjikan stabilitas, tetapi sering kali dengan harga yang mahal.
Kebijakan penghematan, disiplin fiskal, privatisasi, dan liberalisasi pasar dengan membuka pintu selebar-lebarnya bagi modal asing, sering kali membatasi ruang gerak pemerintah untuk membelanjakan uang bagi rakyatnya.
Tetapi kini situasinya berubah. Publik melihat Amerika dan Eropa sedang pusing oleh beban hutang yang menumpuk. Ekonomi mereka melemah dan melambat.
Sementara itu, negara-negara Asia, Afrika dan Amerika Latin ingin mengambil jalan ekonomi yang berbeda. Mereka menginginkan pengelolaan ekonomi yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat bukan sekadar menjaga stabilitas pasar global. Dan membelanjakan lebih banyak untuk rakyat, bukan sekadar melunasi utang.
BRICS Plus Membangun Panggung Dan Masa Depan Baru
Pergeseran poros dunia ini tidak lepas dari peran aliansi baru yang sedang tumbuh, BRICS Plus. Akronim dari Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan. Plus, diperluas dengan negara-negara lain yang memiliki visi serupa.
Mereka menawarkan alternatif model pembangunan dan pendanaan yang tidak terikat pada “syarat dan ketentuan” ala Barat. Tidak ada pemotongan anggaran sosial. Tidak ada privatisasi paksa.
BRICS Plus sedang membangun fondasi ekonomi dan keuangan yang paralel dengan sistem yang ada. Mereka memiliki bank pembangunan sendiri (New Development Bank) dan sedang menjajaki sistem pembayaran sendiri dengan penggunaan mata uang non-Dollar dalam transaksi perdagangan.
BRICS Plus tidak hanya menawarkan alternatif, tetapi juga secara aktif mendorong negara-negara lain untuk bergabung dalam barisan mereka.