Ia menegaskan, optimalisasi PAD bukan semata urusan angka, tetapi berkaitan langsung dengan kecepatan pembangunan dan kualitas pelayanan publik. Tanpa pembenahan serius, daerah akan terus berada dalam situasi paradoks: kaya sumber daya, tetapi terbatas ruang fiskalnya.
“Pembangunan tidak bisa menunggu. Kuncinya ada pada keberanian pemerintah menata ulang pengelolaan pendapatan daerah,” pungkasnya.(Adv)

















