“Kami berharap dengan berbagai program ini, kualitas hidup masyarakat Palopo semakin baik, serta dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia untuk mengadopsi langkah serupa,” tambah Firmanza.
Melalui pengakuan ini, Palopo diharapkan bisa menjadi model kota sehat pendengaran yang dapat diterapkan di berbagai daerah lain di Indonesia, sebagai langkah preventif dalam mengatasi gangguan pendengaran dan ketulian yang sering dialami oleh masyarakat, khususnya di daerah pesisir dan yang memiliki kelompok rentan lainnya.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Ketua PKK Palopo, Isnada Firmanza, turut mempromosikan kain batik Patikala, salah satu produk kerajinan lokal yang menjadi kebanggaan Palopo. Batik Patikala dikenal dengan motif khas yang menggambarkan kekayaan budaya dan kearifan lokal daerah tersebut.
Acara PITO XIV juga dihadiri oleh sejumlah pembicara terkemuka, antara lain Ketua PP PERHATI-KL, Dr. dr. Yussy Afriani Dewi, Ketua KOMNAS PGPKT, dr. Damayanti Soetjipto, Letjen TNI, dr. Budi Sulistya, dan dr. Iin Fatimah Hanis.