“Kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi kondisi darurat seperti henti napas dan henti jantung sangat bergantung pada respons awal. Maka dari itu, sosialisasi semacam ini sangat penting agar masyarakat dapat menjadi penolong pertama sebelum tenaga medis datang,” ungkapnya.
Wabup Dhevy juga menekankan pentingnya deteksi dini kondisi kritis di fasilitas layanan kesehatan.
“Kemampuan tenaga medis dalam mendeteksi kondisi kritis melalui sistem peringatan dini dan penanganan cepat melalui Code Blue akan berdampak besar dalam peningkatan mutu layanan kesehatan,” jelasnya.
Ia menambahkan, upaya ini merupakan bentuk keseriusan Pemkab Luwu dalam menjamin keselamatan pasien serta membangun kepercayaan publik terhadap sistem kesehatan daerah.
“Langkah ini adalah bagian dari komitmen bersama dalam menciptakan sistem kesehatan yang tangguh dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” tutupnya.